Batam, Batamist.id – Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura bersilaturahmi bersama jajaran Mahkota Medical Centre dalam sebuah pertemuan yang berlangsung hangat di Harris Hotel Batam Center, Selasa (6/5).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur menegaskan bahwa kesehatan merupakan salah satu bidang prioritas di Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak setiap warga negara.
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan di sektor-sektor lain sangat ditentukan oleh kemajuan di bidang kesehatan.
“Pemerintah Provinsi Kepri sangat serius membangun sektor kesehatan. Ini tercermin dari misi ketiga pembangunan daerah, yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing dengan berlandaskan iman dan taqwa,” ujar Nyanyang.
Pembangunan kesehatan di Kepri, lanjutnya, dilaksanakan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang juga selaras dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama dengan Malaysia yang selama ini menjadi salah satu rujukan masyarakat Kepri untuk mendapatkan layanan medis.
“Kita menyadari bahwa banyak masyarakat Kepri yang memilih berobat ke Malaysia. Oleh karena itu, hubungan baik dengan rumah sakit seperti Mahkota Medical Centre sangat penting untuk terus dijaga dan diperkuat,” katanya.
Silaturahmi ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan antara kedua negara, khususnya di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit dari Malaysia seperti Mahkota Medical Centre dan Regency Specialist Hospital diharapkan dapat menjadi mitra yang membantu masyarakat Kepri memperoleh akses medis berkualitas.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Direktur PT Triple & Arif Enterprise Arif Leow beserta istri dan tim, perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia-Malaysia Capt Puji, para dokter spesialis dari Mahkota Medical Centre dan Hospital Regency Malaysia, serta Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri Doli Boniara. (lmt)